Ilustrasi dampak Ai terhadap perubahan pendidikan sumber img ; https://www.shutterstock.com/image-photo/child-vr-glasses-finger-touching-glowing-2286680031 |
Jakarta, Tadong.com - Setiap perubahan tentu membawa dampak positif dan negatif terutama perkembangan teknologi yang tak dapat dihindari begitu juga dengan kemunculan Artificial Intelligence (AI). Berbagai kemudahan yang ditawarkan nampaknya juga diiringi dengan berbagai ancaman dalam keberlangsungan pendidikan di Indonesia. Adapaun dampak positif dan negatif adanya AI antara lain sebagai berikut;
Dampak Positif
Adanya Personalisasi Pembelajaran
Dengan berbagai fitur yang dimiliki AI memegang peran penting dalam personalisasi pembelajaran dengan mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kebutuhan serta perkembangan individual peserta didik. Melalui data yang terkumpul guru dapat menyesuaikan model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Selain itu, data yang dianalisis melalui AI turut memberi gambaran mengenai bakat dan minat peserta didik. Sehingga, guru mengetahui potensi mereka sekaligus memahami peserta didik mana yang karena kondisi tertentu memerlukan perhatian khusus. Sehingga, pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat berlangsung secara iklusif sesuai kebutuha peserta didik.
Penilaian Otomatis
Kederdasan buatan atau AI kerap kali digunakan untuk keperluan asesmen atau penilaian secara otomatis melalui platform online. Dengan fitur ini membantu guru untuk menyusun dan melaksanakan kuis atau ulangan maupun ujian dengan cara yang lebih sederhana dan praktis. Guru tidak perlu lagi mengoreksi jawaban peserta didik secara manual, sebab sistem dalam AI dapat bekerja sesuai instruksi yang diberikan. Sehingga, AI dapat digunakan sebagai alat otomatis dalam penilaian tugas maupun ujian.
Smart Content
Penggunaan kecerdasan buatan atau AI dapat memudahkan peserta didik dalam mencari, mengelompokkan, dan menemukan materi sekaligus buku digital sesuai kebutuhan. Dimana, peserta didik bisa memasukkan kata kunci buku yang diinginkan, maka secara otomatis fitur AI akan bekerja sesuai permintaan yang mau ditelusuri. Sehingga, buku ataupun referensi lainnya dapat ditemukan dengan lebih mudah dan efisien. Sebagai contoh, penggunaan AI seperti digunakan dalam berbagai perpustakan digital baik di lingkungan sekolah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum.
Voice Assistant
Salah satu tekhnologi dari kecerdasan buatan atau AI yang familiar di kalangan pelajar adalah voice assistant yang banyak digunakan di berbagai bidang termasuk pendidikan. Adapaun contoh dari voice assistant yang sering digunakan adalah Google Assistant (Google), Siri (Apple), dan lainnya. Dengan fitur voice assistant dapat membantu peserta didik untuk mencari materi, referensi soal, artikel, hingga menemukan buku yang mereka inginkan hanya dengan menyebutkan kata kunci melalui suara.
Dampak Negatif
Walapun AI memberikan dampak positif, tetapi disisi lain AI memberikan dampak negatifnya. Adapun dampak negatif hadirnya kecerdasan buatan atau AI di dunia pendidikan antara lain:
Ketergantungan Peserta Didik terhadap AI
Pemanfaatan AI secara berlebihan dapat berakibat pada ketergantungan peserta didik pada tekhnologi AI. Berbagai kemudahan yang didapatkan membuat peserta didik ingin menggunakan AI secara terus-menerus baik dalam mengumpulkan sumber pengetahuan maupun pengerjaan tugas. Apabila hal ini menjadi kebiasaan dapat mengakibatkan kemalasan peserta didik untuk belajar dan kurangnya inisiatif untuk berpikir. Sebab, semua tugas dan apapun yang diperlukan dapat diperoleh dari AI dengan mudah dan instan. Penggunaan AI tanpa kontrol yang baik juga mengakibatkan menurunnya tingkat literasi peserta didik. Hal ini karena, mereka dapat menemukan informasi apapun secara singkat tanpa harus membaca buku secara keseluruhan.
Risiko Plagiarisme
Berbagai tugas memang dapat diselesaikan dengan memanfaatkan AI, termasuk tugas membuat essai atau makalah sekalipun. Salah satu fitur yang terdapat oleh OpenAI adalah Chat GPT yang sistemnya dapat dirancang untuk menghasilkan essai maupun makalah sesuai petunjuk yang diinginkan. Tentu saja hal tersebut bisa disalahgunakan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas baik itu dalam bentuk makalah, esaai dan masih banyak lagi yang tidak lain bukan karya mereka sendiri melainkan hasil dari Artificial Intelligence (AI). Kebiasaan ini tentu membuat daya kritis peserta didik menjadi berkurang sebab hanya berorientasai pada kemudahan .
Menurunnya Kualitas Pelajar
Dengan adanya ketergantungan para pelajar terhadap tekhnologi AI dapat berakibat pada menurunnya kualitas pelajar. Penurunan kualitas ini ditunjukkan dengan semakin malasnya peserta didik dalam berpikir dan keinginan serba instan yang dapat mereka peroleh melalui AI. Hal ini tentu menggerus daya berpikir kritis dalam diri peserta didik yang seharusnya dikembangkan melalui dunia pendidikan. Padahal seharusnya perkembangan tekhnologi informasi dapat diamanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga menjadi sangat penting bagi para pelajar untuk dapat mengontrol penggunaan AI agar tidak terjerumus dalam dampak negatif yang muncul dari kehadiran kecerdasaan buatan tersebut
Perkembangan zaman yang terjadi selalu diiringi dengan terjadinya perubahan di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya ialah pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artifficial Intilligent (AI) dalam dunia pendidikan. Pergeseran ini pada dasarnya sebagai respon terhadap perkembangan tekhnologi informasi yang terjadi.
Kehadiran AI dalam dunia pendidikan pada dasarnya memberikan beragam manfaat mulai dari pemanfaatan AI sebagai sumber belajar dan alat bantu pemenuhan tugas bagi peserta didik, hingga sebagai media bantu bagi guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Meskipun demikian, adanya AI tentu memberikan banyak dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu beberapa dampak positif pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di dunia pendidikan seperti adanya personalisasi pembelajaran, penilaian otomatis oleh guru, smart content, dan voice assistant. Di sisi lain penggunaan AI
secara berlebihan juga berdampak negatif dengan semakin tergantungnya peserta didik pada tekhnologi AI, adanya risiko plagiarisme dalam penggunaan AI, hingga berakibat pada menurunnya kualitas pelajar. Karena itu, hadirnya AI beserta kemudahan di dalamnya harus dimanfaatkan dengan baik. Terlebih sebaik-baiknya kecerdasan buatan tetap harus mengutamakan kecerdasan manusia sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ada bandingnya.**