Notification

×

Iklan

Iklan

Pelaku Peretas Pusat Data Nasional Akan Berikan Kunci Enkripsi Secara Cuma-Cuma

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:07 WIB Last Updated 2024-07-07T10:59:44Z

 

Ilustrasi Hacker - sumber img;https://www.shutterstock.com/image-photo/lock-fingerprint-hologram-scanner-concept-data-2443049453




Jakarta, Tadong.com - Perkara peretasan server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) dikabarkan masih belum selesai. Ada sebagian data instansi pemerintah belum bisa dipulihkan karena terkendala tidak adanya back up data. Kejadian peretasan ini terjadi sejak 20 Juni 2024 dan sampai saat ini kementrian Kominfo dan BSSN masih berupaya dalam pemulihan datanya, walaupun ada beberapah data sangat sulit pulihkan kembali.

 

 

 


Melihat kejadian ini sangat disayangkan sekali, banyak data-data yang telah dicuri oleh Brain Cipher dibocorkan sampai ke dark web. Dan tentu data-data tersebut bisa saja disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan merugikan orang-orang selaku pemilik data.

 

 

 


Tetapi kita juga dikagetkan dengan  informasi, bahwa Brain Cipher sebagai dalang kejahatan tersebut akan memberikan kunci data yang telah diretas. Mereka menyebutkan akan memberikan key atau kunci untuk membuka enskripsi data secara gratis atau Cuma-Cuma.

 

 


 

Informasi tersebut didapat dari forum dark web dan diunggah oleh akun X milik @stealthmole_int yang merupakan akun  media social milik perusahan kemanan siber yang berasal dari Singapura. Isi yang ada dalam postingan akun X tersebut, bahwa para peretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) kemungkinan hari Rabu besok, mereka akan memberikan kunci atau key enkripsinya secara cuma-Cuma. Dan mereka memberikan nasehat sekaligus peringatan tentang pemerintah Indonesia sebaiknya meningkatkan keamanan siber serta merekrut spesialis atau ahli dibidang keamanan siber yang  bisa diandalkan.

 

 


 

Besok hari Rabu, akan berikan kunci enkripsi secara gratis. Kami mengharapkan serangan kami memberikan pelajaran dan penjelasan kepada kalian, agar perlu meningkatkan keamanan siber  dan mendanainya hingga merekrut spesialis keamanan  siber yang kompeten” ungkap Brain Cipher (pelaku peretas) PDNS 2.

 





Dan juga Brain Cipher meminta maaf atas kejadian tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia  karena telah membuat kekwahatiran akibat ulahnya. Brain Cipher  mengatakan agar publik memahami keputusan ini secara independen tanpa pengaruh pihak manapun dan juga serangan tersebut tidak ada kaitannya dengan dunia politik.

 

 



Walaupun Brain cipher akan memberikan kunci akses secara gratis, mereka juga menyatakan akan menyediahkan link open donasi secara sukarela. Sebelumnya, para hacker meminta tebusan sebesar 131 miliar rupiah untuk mendapatkan kunci atau key enkripsinya.

 

 



Pemerintahnya harus sadar, diera tekhnologi sekarang banyak sekali kejahatan berkaitan lemahnya syber security. Dan tentu kejadian kali ini memberikan pelajaran sekaligus menunjukkan bahwa keamaman Pusat Data Nasional itu bagaikan “emas”, dimana semua orang  ingin mencuri dan memilikinya.**



×
Berita Terbaru Update