![]() |
Sumber image: Shutterstock.com |
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Donald Trump mengulangi disinformasi, sehari setelah presiden AS tersebut secara keliru menuduh Ukraina memulai perang dengan Rusia.
Berbicara kepada wartawan di Kyiv, Zelensky menepis beberapa klaim tidak berdasar yang dibuat Trump pada hari Selasa.
"Sayangnya, saya sangat menghormatinya (Presiden Trump) sebagai pemimpin negara yang sangat kami hormati, rakyat Amerika yang selalu mendukung kami , tetapi sayangnya hidup di ruang disinformasi ini," ujar Zelensky.
Para pejabat AS dan Rusia mengadakan pembicaraan tingkat tinggi untuk mengakhiri perang di Ukraina di ibu kota Saudi, Riyadh, pada hari Selasa, sebuah pertemuan yang tidak melibatkan Kyiv.
Kedua pihak sepakat untuk menunjuk tim tingkat tinggi guna merundingkan akhir perang dan mengatakan mereka sedang bekerja untuk membangun kembali saluran diplomatik.
Keluhan Kyiv tentang dikucilkannya mereka dari perundingan itulah yang memicu rentetan kebohongan Trump pada hari Selasa.
Berbicara pada Selasa malam, Trump berkata: “Hari ini saya mendengar, 'Oh, baiklah, kami tidak diundang. Yah, Anda sudah di sana selama tiga tahun. Anda seharusnya mengakhirinya setelah tiga tahun. Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda seharusnya bisa membuat kesepakatan.”
Klaim yang salah bahwa Ukraina entah bagaimana memulai perang telah lama diulang oleh Kremlin dan para pendukungnya. Konflik tersebut dimulai pada tahun 2014, ketika Rusia secara ilegal mencaplok Krimea, semenanjung selatan Ukraina, dan mulai mensponsori separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Moskow kemudian melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, menyerang tetangganya yang lebih kecil di malam hari, mengirim tank melintasi perbatasan, mengebom kota-kota Ukraina, dan mengirim pasukan khusus ke Kyiv untuk membunuh Zelensky.